Pelestarian Tumbuhan atau Flora di Indonesia
Pelestarian
tumbuhan di Indonesia tidak hanya ditujukan pada jenis-jenis tumbuhan langka
saja, tetapi juga ditujukan untuk kelestarian sumber daya kayu sebagai kekayaan
alam. Pelestarian flora dilakukan antara lain sebagai berikut.
a. Pengawasan Ketat terhadap Kayu Hutan
Keluarga
meranti-merantian (Dipterocarpaceae) merupakan penghasil kayu terbesar di
Indonesia. Penebangannya sangat giat, tetapi kurang memerhatikan penanamannya
kembali. Jenis-jenis kayu yang dikhawatirkan akan sangat berkurang adalah kapur,
keruing, tengkawang, damar, bakau, ramin, ulin, eboni, dan cendana. Khusus kayu
ulin, eboni, dan cendana sangat banyak diminati masyarakat dan mempunyai nilai
ekspor yang tinggi. Pemerintah telah mengadakan pengawasan ketat agar kayu-kayu
tersebut jangan sampai punah.
b. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)
Penebangan
kayu hutan hendaknya diberi kewajiban untuk menanam kembali pohon-pohon yang
telah ditebang. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan hutan dan
mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor, serta menjaga kelestarian sumber
daya kayu hutan agar tetap terjamin.
c. Cagar Alam
Kawasan
hutan yang dilindungi untuk mempertahankan tumbuhan/flora agar dapat berkembang
baik secara alami disebut cagar alam. Berikut contoh cagar alam yang ada di
Indonesia.
1)
Rafflesia di Bengkulu, untuk melindungi bunga Rafflesia Arnoldi sebagai bunga
terbesar di dunia.
2)
Ujung Kulon di Jawa barat, untuk melindungi: badak, buaya, banteng, rusa, babi
hutan, merak, dan tumbuhtumbuhan.
3)
Sibolangit di Sumatra Utara, untuk melindungi flora asli khas dataran rendah Sumatra
Timur antara lain bunga lebah dan bunga bangkai.
4)
Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi hutan dan berbagai jenis burung.
5)
Arjuna Lalijiwa di Jawa Timur, untuk melindungi hutan cemara dan hutan alpina.
6)
Cibodas di Jawa Barat untuk melindungi hutan cadangan di daerah basah.
7)
Tanjung Pangandaran Jawa Barat, untuk melindungi hutan rusa, banteng, dan babi
hutan.
8)
Liabo Pauti, di Sumatra Barat, untuk melindungi tumbuh-tumbuhan khas Sumatra
Barat dan beberapa macam hewan antara lain siamang dan tapir.
9)
Cagar alam di Kalimantan Timur dimaksudkan untuk melindungi berbagai jenis
anggrek alam (Orchiaceae). Beberapa jenis anggrek di tempat ini hanya terdapat
di Indonesia, misalnya anggrek hitam (Coelogyne pandurata).
Jenis-jenis
flora yang dilindungi saat ini antara lain sebagai berikut.
1)
Vegetasi hutan musim.
2)
Vegetasi dan hutan pegunungan.
3)
Vegetasi rawa dan hutan rawa air tawar.
4)
Hutan depterocarpaceae tanah rendah.
5)
Hutan gambut.
6)
Hutan kerangas (health forest).
7)
Hutan pantai dan hutan bakau.
8)
Hutan cadangan di daerah basah.
9)
Berbagai spesies bunga.
Berikut sedikit pembahasan tentang kantong semar :
Pernahkah anda menjelajahi hutan rimba dan menemukan
suatu tanaman dimana bunganya berbentuk kantong yang aneh namun mempesona
dimana tanaman tersebut dapat menjebak binatang kecil dan serangga dalam
kantongnya, dia adalah tanaman Kantong semar dengan bahasa Botani Nepenthes
sp. dari suku Nepenthaceae yang kini sudah mulai langka ditemukan.
Kantong semar pertama kali dikenalkan oleh J.P
Breyne pada Tahun 1689. Di Indonesia sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara
daerah satu dengan yang lain. Masyarakat Riau menamakan periuk monyet, di jambi
disebut dengan kantong beruk, di Bangka disebut ketakung, sedangkan nama sorok
raja mantri disematkan oleh masyarakat di Jawa Barat pada tanaman unik ini.
Sementara di Kalimantan Suku Dayak Katingan menyebutnya sebagai ketupat napu,
Suku Daya Bakumpai menyebut telep ujung, suku Daya Tunjung menyebutnya dengan
selo bengongong yang artinya sarang serangga (Mansur, 2006).
Sampai dengan saat ini terdapat 103 jenis kantong
semar yang sudah dipublikasikan (Firstantinovi dan Karjono, 2006). Tumbuhan ini
diklafisikasikan sebagai tumbuhan karnivora karena memangsa serangga,
dikarenakan oleh adanya organ bebentuk kantong yang menjulur dari ujung
daunnya. Kemampuannya yang unik menjadikannya sebagai tanaman hias pilihan yang
eksotis di Jepang, Eropa, Amerika dan Australia (Witarto, 2006).
Selain kemampuannya dalam menjebak serangga,
keunikan lainnya adalah bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Tumbuhan
ini memiliki lima bentuk kantong, yaitu bentuk tempayan, bulat telur/oval,
selinder, corong dan pinggang.
Penyebaran Kantong semar
Kantong semar tumbuh dan tersebar mulai dari
Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Indonesia
sendiri memiliki Pulau Kalimantan dan Sumatera sebagai surga bagi habitat
tanaman ini. Dari 64 jenis yang hidup di Indonesia, 32 jenis diketahui terdapat
di Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah dan Brunei) sebagai pusat penyebaran
kantong semar. Pulau Sumatera menempati urutan kedua dengan 29 jenis yang sudah
berhasil diidentifikasi. Keragaman jenis kantong semar di pulau lainnya belum diketahui
secara pasti. Namun berdasarkan hasil penusuran herbarium di Herbarium
Bogoriense, Bogor ditemukan bahwa di Sulawesi minimum sepuluh jenis, Papuan
sembilan jenis, Maluku empat jenis, dan jawa dua jenis (Mansur, 2006).
Di Sulawesi Selatan, tanaman ini hanya dapat
dijumpai di hutan-hutan alam seperti di Kabupaten Luwu Timur, Kota Palopo, Luwu
Utara yang menempati formasi vegetasi sedikit terbuka dan kini tersisa karena
masyarakat setempat belum mengenal banyak tentang tanaman ini.
Habitat Kantong semar
Kantong semar hidup ditempat-tempat terbuka atau
agak terlindung yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara cukup
tinggi. Tanaman ini hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan
pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.
Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, menengah dan dataran tinggi.
Keunikan Kantong Semar
Kantong semar mempunyai bentuk yang menjalar, tinggi
dari spesies tertentu dapat mencapai 10 meter, sedangkan yang lainnya
hanya sekitar 30 – 50 cm dengan berbagai bentuk dan warna bunga tergantung
spesies, seperti misalnya bentuk panjang langsing, gendut mirip periuk, bentuk
kendi dengan warna bermacam-macam seperti warna hijau polos, merah bersemburat,
putih bercak merah atau kuning kemerahan.
Keunikan yang dimiliki kantong semar terdapat pada
kantongnya. Kantong-kantong tersebut menjadi perangkap bagi serangga seperti
lalat, semut dan lainnya. Sebenarnya kantong yang muncul pada setiap jenis
kantong semar adalah ujung daun yang berubah bentuk dan fungsinya menjadi
perangkap serangga atau binatang kecil lainnya. Cara ini dilakukan untuk
mempertahankan hidup dari berbagai ancaman binatang.
Manfaat Kantong Semar
Dahulu tanaman ini hanya dipandang sebagai tanaman
unik dan eksklusif, namun seiring dengan perkembangan zaman tanaman ini lebih
jauh dilirik orang karena manfaat yang dimiliki cukup banyak.
Banyak daerah-daerah tertentu meyakini bahwa air
yang tersimpan dalam kantong dapat dipakai sebagai obat pencegah ngompol bagi
balita caranya yakni dengan menuangkan sebahagian air diatas kepala
bayi dan siasanya diminumkan ke bayi tersebut. Juga beberapa daerah menyakini
bahwa air dalam kantong akan memperlancar proses persalinan ibu yang akan
melahirkan, air yang digunakan berasal dari kantong yang belum terbuka.
Selain hal-hal yang telah disebutkan, tersebut
diatas kantong semar memiliki fungsi yang tak kalah penting, diantaranya :
1. Sebagai Indikator Iklim
Jika pada suatu kawasan atau areal di tumbuhi
oleh Nepenthes, berarti tingkat curah hujan cukup tinggi, kelembabannya
diatas 75% dan tanahnya miskin unsur hara.
2. Tumbuhan obat
Cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan
sebagai obat batuk.
3. Sumber Air Bagi Petualang
Bagi para pendaki gunung yang kehausan kantong semar
merupakan sumber air yang layak minum PH-nya netral (6-7), tetapi air yang bias
diminum adalah yang berada dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong
yang terbuka sudah terkontaminasi dengan jasad serangga yang masuk kedalam.
Jika kantong sudah terbuka PH air didalamnya 3 dan rasanya menjadi masam.
4. Sebagai Pengganti Tali
Batang kantong semar ini bisa di gunakan sebagai
pengganti tali untuk pengikat barang.
Dari segi estetika, maka tanaman Kantong Semar ini
banyak diminati para pencinta tanaman hias, apalagi bentuknya yang unik ,warna
yang menarik, mudah tumbuh yang akan menambah koleksi tanaman hias langka
bagi para pencinta tanaman hias.
Status Perlindungan
Kantong semar telah lama ditetapkan sebagai tanaman
yang dilindungi oleh negara berdasarkan UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No.7 tahun 1999 tentang
jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Selain itu semua spesies
Nepenthes masuk kedalam daftar CITES (Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Flora and Fauna ) sebagai tanaman rentan kepunahan.
Bahkan saat ini berbagai negara seperti Amerika Sertikat dengan “The
International Carnivorous Plant Society” dan Inggeris dengan “New England
Carnivorous Plant Society and The Cernevorous Plant Society) telah peduli akan
kepunahan spesies yang unik mengagumkan ini, dimana mereka telah membentuk
organisasi yang akan bertugas menyelamatkan kantong semar dari kepunahan dengan
bentuk kegiatan penjagaan, pemeliharaan, pembudidayaan kantong semar.
Ancaman Kelestarian
Berdasarkan pengamatan di lapangan, potensi ancaman
terhadap kelestarian kantong semar banyak berasal dari gangguan manusia seperti
tertimpa pohon yang ditebang, tercabut, dan inang tempat tumbuhnya
terpotong/ditebang (Kunarso dan Fatahul A, 2006). Selain aktivitas tersebut,
pola pembukaan lahan dengan sistem membakar juga dapat mengganggu kelangsungan
hidup tanaman tersebut.
Ancaman terbaru yang masuk belakangan ini adalah
pengeksploitasian oleh masyarakat untuk kepentingan bisnis. Eksploitasi yang
tidak memperhatikan kaidah ekologi-konservasi tentu akan mempercepat kepunahan.
Pengeksploitasian tersebut bukan dari hasil tangkaran atau budidaya tetapi dari
hasil cabutan alam.
Moga-moga pehobi Kantong Semar Indonesia berhati
tulus untuk melestarikan tanaman hutan rimba yang sudah menjadi tanaman
hias eksotis ini, bukan sekedar mencari kepentingan pribadi dari organisasinya
melainkan ikhlas, tulus dalam memanfaatkan, menjaga dan mengembangkannya.
Dengan demikian tanaman tersebut tidak akan punah demi keseimbangan ekosistem
alam ini, sehingga citra Indonesia sebagai Negara Megabiodiversity di mata
dunia tetap terkesan dan keindahan serta keunikan dari Nepenthes Si Kantong
Semar dapat pula dinikmati oleh generasi kita mendatang.
Daftar Pustaka :
Anonimus. 2005. Buku : Rekalkulasi Penutupan Lahan
Indonesia Tahun 2005. Departemen Kehutanan RI. http : // www.dephut.go.id.
Anonimus. 2006. Nepenthes. Wikipedia, the
Free Encyclopedia. http // www.wikipedia.com.
Kunarso, A., Fatahul A. 2006. Nepenthes
gracilis di Lahan Rawa Gambut Pedamaran, Tanaman Unik yang Semakin
Terancam. Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang. Departemen Kehutanan (dalam
proses publikasi).
Mansur, M. 2006. Nepenthes, Kantong Semar yang Unik.
Penebar Swadaya.Jakarta
Nugroho A., W.C., IN.N Suryadiputra, Bambang Hero
Saharjo dan Labueni Siboro. 2005. Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan Gambut. Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia.
Wetlands International–Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor.
Witarto, A.B. 2006. Protein Pencerna di Kantong
Semar. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. http://www.lipi.go.id.